Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang tumbuh di area kelamin atau anus akibat infeksi virus HPV (human papillomavirus). Kutil kelamin berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena kondisi ini merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual.
Kulit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual dengan penderitanya, baik melalui vagina, mulut, atau dubur. Umumnya, kutil kelamin dapat muncul beberapa bulan setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita infeksi HPV. Namun, kutil kelamin juga bisa muncul setelah bertahun-tahun, atau bahkan tidak muncul sama sekali.
Penyebab dan Gejala Kutil Kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah human papillomavirus (HPV). Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual, termasuk seks anal (lewat anus) atau oral (lewat mulut). Seseorang lebih berisiko terkena kutil kelamin jika melakukan hubungan seks yang tidak aman, seperti berganti pasangan atau tidak menggunakan kondom.
Ada beberapa gejala kutil kelamin yaitu; berukuran kecil dan tidak mudah terlihat dengan kasat mata. Kutil biasanya muncul secara berkelompok dan bisa menyebar ke area lainnya. Meski umumnya tidak menyakitkan, kutil kelamin dapat disertai gatal, sensasi terbakar, serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan seksual.
Pengobatan dan Pencegahan Kutil Kelamin
Untuk mencegah terjadinya kutil kelamin, upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan hubungan seksual secara aman. Selain itu, kutil kelamin juga bisa dicegah dengan menerima vaksin HPV.
Penyebab Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau condyloma accuminata disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Namun, dari lebih 120 jenis virus HPV, hanya 30–40 jenis di antaranya yang menular melalui hubungan seksual. Dari 30 jenis tersebut, 90 persen kasus kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan HPV tipe 11.
Penyebaran kutil kelamin dapat terjadi melalui:
Hubungan seksual, baik melalui vagina, mulut, atau dubur
Kontak langsung dari kulit ke kulit, seperti ketika tangan penderita kutil kelamin menyentuh kelamin sendiri, lalu menyentuh kelamin pasangannya
Penggunaan alat bantu seks (sex toys)
Pada kasus yang jarang terjadi, kutil kelamin juga dapat menular ke bayi dari ibu yang terinfeksi virus.
Perlu diketahui bahwa kutil kelamin tidak menular melalui ciuman, atau media tertentu seperti alat makan, handuk, dan toilet duduk.
Faktor Risiko Kutil Kelamin
Orang yang aktif secara seksual lebih berisiko terserang kutil kelamin, terutama jika berhubungan seks dengan penderita infeksi HPV. Risiko terinfeksi akan lebih besar bila berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan atau berhubungan seks tanpa mengenakan kondom.
Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kutil kelamin, yaitu:
- Sedang hamil
- Merokok
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau menggunakan obat-obatan tertentu
- Aktif berhubungan seksual sejak usia relatif muda
- Pernah menderita infeksi menular seksual lain
- Memiliki riwayat kekerasan seksual saat masih kecil
- Berhubungan seksual dengan orang yang tidak diketahui riwayat kehidupan seksualnya
Pengobatan Kutil Kelamin
Pada beberapa kasus, kutil kelamin tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, serta dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika kutil kelamin menimbulkan rasa gatal, nyeri atau sensasi terbakar pada kelamin, dokter akan melakukan beberapa metode pengobatan.
Perlu diketahui bahwa meski kutil kelamin berhasil dihilangkan, bukan berarti virus HPV di dalam tubuh penderita juga menghilang. Virus HPV masih dapat menulari orang lain meskipun penderita sudah tidak lagi mengalami gejala infeksi HPV atau kutil kelamin.
Oleh sebab itu, tujuan pengobatan kutil kelamin bukan hanya untuk menghilangkan kutil kelamin, tetapi juga untuk menurunkan risiko penularan, meredakan gejala yang menyertainya, serta mencegah komplikasi. ada bermacam cara mengobati kutil kelamin baik metode operasi dan pemberian obat-obatan yang sudah direkomendasikan oleh dokter.
Adapun beberapa metode pengobatannya adalah:
- Operasi
Selain dengan obat-obatan, kutil kelamin bisa diatasi dengan operasi. Prosedur ini dilakukan jika pemberian obat-obatan tidak efektif, atau bila kutil kelamin berukuran besar. Metode operasi untuk mengatasi kutil kelamin meliputi:
- Eksisi
Pada metode eksisi, kutil akan dipotong dan dibuang menggunakan pisau bedah. Prosedur ini umumnya menimbulkan efek samping berupa nyeri yang timbul setelah bedah.
- Electrocautery
Electrocautery atau bedah listrik adalah metode bedah menggunakan listrik, untuk membuang jaringan abnormal, termasuk kutil kelamin.
- Krioterapi
Krioterapi dilakukan dengan membekukan kutil menggunakan nitrogen cair. Prosedur ini cukup efektif untuk menghilangkan kutil berukuran kecil. Jika ukuran kutil cukup besar, krioterapi perlu dilakukan sampai beberapa kali. Pada umumnya, 50–60% kutil hilang setelah 3–4 kali krioterapi.
- Operasi dengan sinar laser
Prosedur ini umumnya digunakan untuk mengangkat kutil kelamin yang sulit untuk dihilangkan. Pada prosedur ini, laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah di dalam kutil sehingga kutil mati dan dapat diangkat.
Prosedur ini juga digunakan untuk menghancurkan kutil yang sulit dicapai, misalnya di uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh).
Selain metode pengobatan di atas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membantu proses pengobatan, yaitu:
Tidak merokok
- Tidak menggunakan losion atau sabun mandi yang mengandung parfum
- Tidak berhubungan seksual sampai kutil kelamin sembuh
- Tidak menggunakan obat-obatan penghilang kutil yang dijual bebas